Minggu, 08 Februari 2015

Penambangan Liar Galian Emas Marak di Kuansing

Aktivitas penambangan liar bahan galian golongan A yakni emas makin marak di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. (FOTO: ANTARA/LINDO)
PEKANBARU, LINDO - Aktivitas penambangan liar bahan galian golongan A yakni emas makin marak di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, khususnya pada sepanjang bantaran Sungai Batang Taluk Kuantan ke Lubuk Jambi.

"Di hulu Kuantan itu tercatat sebanyak ratusan penambang ilegal hingga kini masih terus beraktivitas melakukan penggalian emas dampaknya pencemaran air di kawasan sungai itu makin tinggi," kata Irwan, Kasi Perencanaan Bidang SDA Kuansing dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu (5/1).

Ia mengatakan itu terkait besarnya deposit emas di sepanjang bantaran Sungai Batang Taluk Kuantan ke Lubuk Jambi yang sejak puluhan tahun terus ditambang masyarakat tanpa adanya izin diberikan pemerintah daerah terkait.

Deposit emas dalam sungai tersebut berkualitas bagus bahkan kini masih terus tersedia dengan bongkahan kecil-kecil sebesar biji bayam berwarna kuning emas.

Menurut dia,  penambangan emas tanpa izin yang membelah dua provinsi itu telah mencemari air sungai akibat para penambang menggunakan bahan kimia untuk menambang emas.

Sementara itu, pemerintah daerah terkait terus melakukan penertiban dan merazia namun aktivitas penambangan masih dilakukan ratusan penambang.

"Pekerja tambang emas berasal dari warga luar Kuansing sedangkan pemilik alat penambangan adalah pengusaha lokal," katanya sungai yang terus digali dengan menggunakan bahan kimia untuk mendapatkan emas itu justru makin berwarna hitam.

Pencemaran sungai terus terjadi dengan tingkat sedimentasi yang makin tinggi dan kini kedalaman air sungai tersebut hanya sepuluh senti meter saja.

Pendangkalan sungai, katanya, bisa berdampak sewaktu-waktu mengakibatkan banjir sementara itu air tersebut pun tidak lagi bisa dimanfaatkan masyarakat karena bahan kimia yang mencemari air sungai itu jika terkena kulit bisa mengakibatkan lebam-lebam dan menghitam. (ANT/EKO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar